Mau Laptop Murah?
Label: laptop murah 1 komentar
25.09.2007
Punya laptop harga Rp 2 jutaan? Bisakah terealisasi? Itulah sebuah gebrakan notebook murah yang dilakukan Asus. Dengan target pasar yang diarahkan untuk menjangkau anak-anak dan orang tua, notebook ini bisa dijadikan sebagai PC kedua. Asus pun mengambil sikap berani untuk menghadirkan notebook dengan harga yang terbilang oke punya.
Rencananya, laptop yang harganya berkisar USD 349 - 499 ini, sudah bisa diluncurkan di Indonesia pada Q4 tahun ini. Harga yang ada memang tergantung tipenya. Akan tetapi, dengan kisaran harga di bawah rata-rata, tentu saja membuat banyak orang menunggu-nunggu kapan Asus akan meluncurkan laptop ini di Indonesia.
Menurut Juliana Cen, Senior Marketing - Indonesia Southeast Asia Sales and Marketing Dept Asia Pacific & MEA Sales Group ASUS Technology Pte Ltd, dengan ukuran kecil dan murah, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk koneksi internet plus fasilitas wifi 802.11b/g. "Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Juliana ketika ditanya mengenai detil waktu peluncuran laptop ini.
Lantas bagaimana dengan pilihan warna? Selain harga murah, pengguna biasanya akan merasa lebih stylish ketika pilihan warna laptop juga mendukung gaya mereka. Maklum, masalah laptop trendi skarang menjadi salah satu pertimbangan ketika membeli komputer jinjing ini. Asus pun tak ketinggalan "melirik" masalah ini. Tak heran bila Asus kemudian memberikan alternatif warna seperti hitam, putih, hijau, biru, dan pink untuk membuat penggunanya supaya kelihatan lebih stylish.
Sementara itu, kendati harganya terbilang sangat terjangkau, bukan berarti minim fasilitas. Pemiliknya bisa bergaya karena ada beberapa tipe laptop yang akan dikeluarkan Asus yang juga dilengkapi kamera. Tak heran bila tipe 4G/512M/4cell(2.6) tergolong laris manis saat diluncurkan di acara Computex di Taiwan beberapa waktu lalu. Spesifikasi lain yang dimiliki laptop tipe 4G/512M/4cell(2.6) di antaranya Intel’s 910 mobile chipset, 900MHz Intel Dothan based Pentium M CPU, 512MB of DDR2 memory, full 802.11g wireless capability, 4 GB flash-based hard drive, four USB 2.0 ports, audio & microphone port, 10/100 Ethernet port, 56K phone modem port, VGA output, flash card reader, baterai 3 jam dengan berat: 890 gram. Dengan spesifikasi ini, tentu saja pengguna Linux akan lebih terbantu. Maklum operating systemnya menggunakan default linux. "Tapi, bisa pakai Microsoft juga kok," ucap Juliana saat ditanya basis OS notebook ini.
OLPC
Masalah notebook murah memang sudah lama menjadi bahan pembicaraan di mana-mana. Bahkan notebook 100 USD ini telah terealisasi dan menjadi suatu proyek MIT dengan motivator utama Nicholas Negroponte. Tak heran bila nama keren laptop 100 USD ini kemudian dikenal dengan nama OLPC (One Laptop Per Children).
Dulu, tujuan OLPC ini sebenarnya menjadi alat pembelajaran paling potensial untuk anak-anak di negara berkembang. Laptop ini kemudian didesain dengan mengerahkan kolaborasi antara kalangan akademia dan industri. Hasilnya, OLPC ini pun bersifat lebih fleksibel, ultra-low-cost, dan lebih efisien dalam penggunaan power. Tak heran bila kemudian negara seperti Brazil, Libya, dan Thailand ikut serta menyerbu produk ini untuk membantu memasyarakatkan IT sejak usia dini.
Berangkat dari pengalaman yang sudah ada, saat ini vendor pun kemudian berpacu untuk menghadirkan solusi hardware yang lebih murah namun elegan kepada masyarakat. Jika memang kualitasnya tidak mengecewakan, dijamin sebuah produk pasti laku di pasaran. Bagaimana tanggapan vendor lain?
Widia Yurnalis
(http://sda-indo.com/sda/article/psecom,id,187,nodeid,21,_language,Indonesia.html?
PHPSESSID=6d54d9c08156a913b4136c249157b2f2)
4 Oktober 2007 pukul 09.43
wah asik nih laptop murah, ini sudah Q4 dlm tahun ini, sudah launching gak ya?